Pada kenyataannya kita sebagai manusia mempunyai sifat yang buruk dan kalau ditelusuri lebih lanjut yang penyebab sifat buruk itu bukanlah diri kita, tetapi dikarenakan sifat buruk tubuh kita. Kita sebenarnya memiliki dasar baik, tetapi kita sering sekali menuruti keinginan tubuh kita maupun pikiran kita. Sehingga kita sebagai manusia seringkali berbelok arah dari yang awalnya baik kemudian menjadi buruk. Jika kita mengikuti diri kita atau kata hati kita yang sebenarnya, kita pasti akan hanya melihat satu jalan kehidupan yang pasti, tetapi karena kita memiliki pikiran kita menjadi berfikir dua kali sebelum bertingkah. Jalan hidup kita menjadi terpecah-pecah.
Dahulu ada seseorang ilmuwan yang berkata, bahwa jika manusia menghilang didunia ini maka seluruh kehidupan makhluk hidup dan alam akan sejahtera. Pernyataan itu benar. Kita manusia adalah makhluk hidup yang paling buruk yang pernah diciptakan tuhan. Tetapi walaupun dengan pernyataan seperti ini kita tetap tidak peduli dan tetap saja merusak dunia tanpa pernah merasa kita melakukan kesalahan. Walaupun sebanyak apapun manusia menonton film tentang kehancuran dunia, film yang menginspirasinya untuk berubah ataupun kisah hidup yang benar-benar nyata manusia akan cenderung tetap melakukan kejahatan dan keburukan. Benarkah itu?
Cobalah pikirkan.
Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki pikiran sehingga mereka dapat memutuskan mereka mau menjadi baik atau tidak. Sehingga dari hal itu ada sebuah kata pepatah yang sangat terkenal muncul. Yaitu: berfikirlah sebelum bertindak. Kita seringkali berfikir sebelum bertindak. Tetapi betulkah itu? Bukankah kita sebagai manusia hanya berfikir sebelum bertindak jika hanya ada masalah didepan kita atau ada hal yang menakutkan didepan kita tetapi jika kita bersenang-senang kita tidak pernah berfikir?
Cobalah pikirkan.
Banyak sekali penyembalihan hewan, pembunuhan hewan, dan penyiksaan terhadap hewan. Kita seringkali menyalahkan mereka yang membunuh hewan tetapi benarkah itu? Bukankah kita yang selama ini memakan daging mereka setiap hari secara normal dan menganggap itu sebagai hal yang biasa?
Cobalah pikirkan.
Mengapa kita menjelajahi luar angkasa untuk mencari kehidupan yang baru? Sedangkan kita di bumi ini sudah memiliki persediaan yang cukup untuk hidup selama bermiliar-miliar tahun. Apakah kita tidak pernah puas terhadap sesuatu? apakah kita tidak puas dengan hidup di Bumi ini lagi? apakah kekuasaan adalah hal utama kita yang kita cari didunia ini?
Cobalah pikirkan.
Kita hidup didunia ini, tetapi kita seringkali berfikir kemasa depan dan kemasa lalu. Bahkan kita seringkali ingin mengubah hidup ini kesalah satu masa itu. Tetapi pernahkah kita berfikir untuk masa ini saja, hidup di saat ini saja, dan melupakan semua masa lalu dan masa depan?
Cobalah pikirkan.
Kita adalah manusia yang emosional dan perasa. Ketika kita berkumpul dengan teman kita, kita akan merasakan datangnya kebahagiaan, tetapi kalau kita berkumpul dengan musuh kita, kita akan merasakan datanganya keburukan. Jika terkena masalah atau menjalani hidup yang kita anggap buruk kita pasti sering memakai perasaan kita. Tetapi apakah dengan menggunakan perasaan bisa menyelesaikan masalah yang ada? Bukankah masalah hanya bisa selesai kalau kita menyelesaikannya dengan cara yang benar walaupun merusak perasaan kita ataupun perasaan orang lain?
Cobalah pikirkan.
Jika kita mempelajari sejarah. Kita akan menemukan bahwa setiap masalah yang ada akan selalu ada titik terang atau solusi yang datang. Terus mengapa kita selalu berfikir tentang masalah yang datang kalau kita sudah tau solusi pasti akan datang selanjutnya? Bukankah lebih baik kita melakukan sesuatu yang benar dan percaya dengan jalan yang tuhan berikan daripada memikirkan masalah yang akan kita dapatkan selanjutnya?
Cobalah pikirkan.