Zaman Edan/Kali Yuga adalah sebuah zaman dimana manusia menjadi materialistis dan egois. Moral semakin jatuh dan manusia rela melakukan kejahatan, kecurangan demi mendapatkan kedudukan atau keuntungan materi. Peraturan yang dibuat pemerintah ditentang. Pemerintah dan pemimpin hanya meracuni rakyatnya dengan segala janji palsu dan kebohongan. Di zaman ini manusia yang baik hanya berada di angka 25% sedangkan kejahatan berada di posisi yang paling berbahaya, yaitu: 75%. Zaman ini terjadi sekarang dan katanya akan berakhir 5000 tahun lagi. Kalian boleh percaya atau tidak dengan ramalan itu. Tetapi aku disini sebagai orang yang pecinta hal yang "mistik" termasuk setuju dengan adanya Kali Yuga ini. Banyak hal yang kusetujui, seperti manusia yang semakin egois, semakin materialistik, semakin malas, dan banyak lagi. Tetapi bagian yang paling kusetujui dari ramalan ini adalah pernyataannya yang menyatakan bahwa kebaikan hanya berada diangka 25% dan kejahatan berada diangka terburuk, yaitu: 75%. Aku benar-benar menyadari kenyataan ini.
Selama aku kecil sampai hidup sampai sekarang, hal yang selalu kulihat adalah kebaikan selalu terinjak-injak. Dari semenjak kecil, aku masih ingat sewaktu aku menonton film wall-e yang menceritakan tentang bahaya sampah dimasa depan. Film itu terkenal dikalangan anak kecil zaman dahulu. Tetapi menghilang maknanya sekarang. Aku yang dulu menonton film itu, tetap saja membuang sampah sembarang sekarang dan seringkali malas-malasan. Aku merasa makna dalam film itu hanya sebuah kembang api yang indah saja, sehabis meledak, hilang sudah. Makna yang diajarkan film itu seperti masuk dari telinga kanan ke telinga kiri.
Film-film yang lain juga sama berakhirnya. Mulai dari tommorow land, shunshine superman sampai yang paling kuingat: Laskar Pelangi. Semua maknanya hanya hilang begitu saja. Film-film bermakna seperti itu dizaman sekarang hanyalah sebuah tontonan saja, jarang ada orang sekarang yang mau menjadikannya cerminan dalam diri untuk kebaikan diri.
Bukan hanya film. Musik, acara tv, pendidikan, sampai politik-pun berubah menjadi kebodohan. Alasannya hanya satu, yaitu karena manusia semakin menuhankan materialistik. Jiwa manusia semakin kotor karena tercemar uang dan kedudukan. Manusia sudah semakin kehilangan jiwa "manusia"-nya. Jiwanya berubah menjadi kotor, egois, individualis, dan penuh keserakahan.
Mungkin ini hanya ungkapan kosong seorang manusia dan hanya dilihat dari sisi psikologis penulis saja. Tetapi aku benar-benar merasa ini adalah kenyataan yang nyata. Kenyataan bahwa dunia sekarang semakin hancur keberadaannya.
Dulu aku masih ingat sewaktu aku SD, dimana MTV masih bagus-bagusnya memutar lagu-lagu berkualitas. Sekarang yang kulihat hanyalah acara-acara tv tidak bermutu diTv. Aku bahkan merasa biasa-biasa saja sewaktu pergi dari Bali ke Jogja tanpa membawa Tv. Sampai sekarang tidak ada Tv di kosku. Tetapi aku biasa-biasa saja, kukatakan pada ibuku waktu ia menelponku bahwa aku tidak apa-apa jika tidak menonton acara tv di kos (haha..)
Aku juga ingat dulu sewaktu Bali masih sepi dan damai. Masih sejuk dan damai. Waktu dimana pantai kuta belum seramai sekarang. Sewaktu hotel dan cafe belum bertebaran dimana-mana. Aku masih ingat sewaktu itu aku bermain-main ke pantai dengan senang sekali. Masih sepi, penduduk pantainya ramah, dan air pantainya masih bersih dan sejuk. Tetapi sekarang apa? Bali tidak seindah yang dahulu lagi. Pantai dimana-mana ramai dengan turis dan tumbukan sampah. Suasana sudah panas, dan paling parah: peminta-minta/pengemis semakin bertebaran dimana-mana.
Aku tidak mau membahasnya mendalam-dalam. Tetapi aku benar-benar kesal dengan keadaan saat ini. Semua sudah berubah. Kalau dahulu orang benyanyi demi mengungkapkan perasaannya yang mendalam, sekarang orang benyanyi hanya untuk mendapatkan uang dan popularitas. Begitu juga dengan mahasiswa dan para pekerja. Mereka tujuannya hanya untuk mendapatkan tittle dan kedudukan. Jarang kulihat lagi sekarang aktivis-aktivis sosial. Jarang kulihat lagi sosok Muhammad Ali. Sosok Sukarno. Sosok James Bond dan sosok-sosok lainnya yang gila dan menginspirasi.
Aku tidak bermaksud untuk mengejek zaman sekarang. Aku hanya tidak suka dengan perkembangan dunia sekarang yang bukannya membuat manusia semakin membaik malah semakin membuat orang serakah, egois, dan malas yang menyebabkan politik yang menjadi tidak berbudaya, sosok-sosok pemimpin yang bodoh dan tidak berkopeten memimpin, musisi yang menciptakan lagu tak bermutu. Tetapi mengapa mereka terkenal? Mungkin dunia ini mulai terbalik.
Jawabannya karena: dunia ini memang tidak selamanya baik. Dunia itu seperti Roda. Tidak akan selamanya berada diatas, pasti akan ada saatnya ia akan mengelinding dan berbalik membuat posisi Roda itu berada dibawah. Kita sekarang berada diposisi bawah. Ini bukan berarti sebuah keburukan. Karena kebenaran dan kebaikan itu tidak lemah. Cahaya itu tidak lemah dikegelapan, malah sebaliknya semakin gelap sesuatu, semakin teranglah cahaya itu. Seperti dizaman sekarang. Cahaya itu sangat kontras di sekililing kita. Mereka para aktivis dan pemimpin yang menginspirasi pasti menjadi pusat perhatian manusia di zaman sekarang. Mereka-lah cahaya. Mereka adalah cahaya dari gelapnya zaman Edan ini.
Aku tidak pernah berusaha untuk menanggap dunia ini buruk, tetapi yang ingin kutanggapi bahwa dizaman apapun manusia hidup, manusia tetap bisa berbuat baik. Baik itu adalah sebuah pilihan. Dizaman sekarang menjadi baik memang hal yang susah, tetapi tetap kembali ke pernyataan yang pertama. Baik adalah sebuah pilihan.... aku hanya ingin mengucapkan sebuah ucapan rasa bangga kepada mereka yang selama ini tetap menjadi baik terus. Kepada para musisi yang tetap menghasilkan musik berkualitas, kepada pemimpin yang masih mengenal kebaikan dan kasih sayang, kepada manusia yang masih mengetahui tanah yang dipijaknya dan kepada para pemeluk agama (manapun) yang masih tenang dan tidak bertengkar satu sama lain.
Walaupun kebaikan hanyalah 25% dan kejahatan 75% berdasarkan ramalan, tetapi kebaikan harus tetap dipertahankan. Kita adalah manusia, maka jadilah manusia. Jangan menjadi tanaman, hewan, bahkan robot. Manusia adalah manusia, yang mempunyai perasaan dan empati. Tetaplah berbuat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar