Kamis, 20 April 2017

Memanusiakan diri

   Seringkali kita pasti lupa tentang banyak hal penting dalam kehidupan kita. Beberapa kejadian yang sebenarnya central secara tidak sadar kita tidak rasakan atau lihat.
   Semua hal didunia ini bisa dimaknai. Orang filasafat bilang bahwa semua hal dan benda yang ada di semesta ini kita bisa ambil filsafatnya. Entah itu pohon, entah rumput bergoyang, rumah, sepeda, dsb. Filsafat-filsafat itu penting untuk kita memberikan sebuah 'kesan' kepada diri sendiri.
   Kelebihan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia memiliki kesadaran. Ini berarti bahwa manusia mampu mengetahui dan memilah hal-hal disekitarnya. Manusia mampu mencari tahu mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan salah, mana yang harus dihindari dan tidak dihindari. Inilah mengapa memikirkan hidup, memerhatikan lingkungan disekitarmu terkadang
adalah hal yang penting. Kau tau.. terkadang ada waktu kita harus berdiam diri, bersenang-senang sebentar melupakan segala rutinitas. Alasannya untuk menemukan sebuah 'kesan' yang baru dalam diri. Ketika kamu kerja 'kesan' yang kamu rasakan itu saja, sehingga keputusan dalam hidup yang kau ambil sangatlah tidak optimal. Kehidupanmu hanya terbentur kerjaan, stress, gaji, dan keluarga. sedangkan kehidupan yang sebenarnya jauh daripada yang kau bayangkan. Kehidupan bisa seperti mendaki gunung, berpetualang ke luar negeri, dsb. Beristirahat dan merenung sejenak memberikanmu 'kesan' baru ini.
  Baik. Jadi kau perlu melihat keluar. Entah itu jauh dari zona nyamanmu, atau dekat disektarmu. Itu bukanlah masalah. Yang penting kau sudah mau melihat dunia disekitarmu secara lebih cermat.
  Jadi. kujelaskan. Kebanyakan manusia menganggap bahwa hidup haruslah sukses, haruslah mapan, haruslah mempunyai keluarga. Betulkan? Bagaimana pendapatmu?
Jika sudah. Sekarang lihatlah kehidupan yang bertolak belakang dari itu. Cobalah lihat orang yang tidak sukses, orang yang miskin, dan orang yang sampai sekarang jomblo. Cobalah lihat, menurutmu mereka ideal atau tidak?

Setelah itu. Berikan kesimpulan.

Jika sudah, kau akan menambah 'kesan' baru dalam kehidupanmu. Entah itu mungkin memberikan efek nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau mungkin memperburuk. Itu kembali kepada individu masing-masing.

Kebanyakan orang menganggap hidup harus sempurna. Tetapi sebenarnya tidak. Kebahagiaan dapat kau dapatkan dimanapun, hanya saja dikarenakan keegoisanmu, kau terhalang melihat hal itu.
Terima kasih.

Selasa, 14 Juni 2016

Cobalah pikirkan.

   Beberapa ilmuwan mengkhawatirkan bumi kita ini akan mengalami kehancuran sebentar lagi. Kehancuran dunia yang dikhawatirkan ilmuwan disebabkan bukan karena hewan, tumbuhan, maupun benda mati. Tetapi dikarenakan manusia itu sendiri. Tetapi terkadang kita sering mengelak bahwa kita adalah penyebab kehancurannya. Bukan hanya mengelak kita sebagai manusia sering juga melimpahkan permasalahan kepada pemerintah, kepada presiden, dan orang lain seakan-akan merekalah yang membuat kehancuran.

   Pada kenyataannya kita sebagai manusia mempunyai sifat yang buruk dan kalau ditelusuri lebih lanjut yang penyebab sifat buruk itu bukanlah diri kita, tetapi dikarenakan sifat buruk tubuh kita. Kita sebenarnya memiliki dasar baik, tetapi kita sering sekali menuruti keinginan tubuh kita maupun pikiran kita. Sehingga kita sebagai manusia seringkali berbelok arah dari yang awalnya baik kemudian menjadi buruk. Jika kita mengikuti diri kita atau kata hati kita yang sebenarnya, kita pasti akan hanya melihat satu jalan kehidupan yang pasti, tetapi karena kita memiliki pikiran kita menjadi berfikir dua kali sebelum bertingkah. Jalan hidup kita menjadi terpecah-pecah.

   Dahulu ada seseorang ilmuwan yang berkata, bahwa jika manusia menghilang didunia ini maka seluruh kehidupan makhluk hidup dan alam akan sejahtera. Pernyataan itu benar. Kita manusia adalah makhluk hidup yang paling buruk yang pernah diciptakan tuhan. Tetapi walaupun dengan pernyataan seperti ini kita tetap tidak peduli dan tetap saja merusak dunia tanpa pernah merasa kita melakukan kesalahan. Walaupun sebanyak apapun manusia menonton film tentang kehancuran dunia, film yang menginspirasinya untuk berubah ataupun kisah hidup yang benar-benar nyata manusia akan cenderung tetap melakukan kejahatan dan keburukan. Benarkah itu? 
Cobalah pikirkan.

   Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki pikiran sehingga mereka dapat memutuskan mereka mau menjadi baik atau tidak. Sehingga dari hal itu ada sebuah kata pepatah yang sangat terkenal muncul. Yaitu: berfikirlah sebelum bertindak. Kita seringkali berfikir sebelum bertindak. Tetapi betulkah itu? Bukankah kita sebagai manusia hanya berfikir sebelum bertindak jika hanya ada masalah didepan kita atau ada hal yang menakutkan didepan kita tetapi jika kita bersenang-senang kita tidak pernah berfikir?
Cobalah pikirkan.

   Banyak sekali penyembalihan hewan, pembunuhan hewan, dan penyiksaan terhadap hewan. Kita seringkali menyalahkan mereka yang membunuh hewan tetapi benarkah itu? Bukankah kita yang selama ini memakan daging mereka setiap hari secara normal dan menganggap itu sebagai hal yang biasa?
Cobalah pikirkan.

   Mengapa kita menjelajahi luar angkasa untuk mencari kehidupan yang baru? Sedangkan kita di bumi ini sudah memiliki persediaan yang cukup untuk hidup selama bermiliar-miliar tahun. Apakah kita tidak pernah puas terhadap sesuatu? apakah kita tidak puas dengan hidup di Bumi ini lagi? apakah kekuasaan adalah hal utama kita yang kita cari didunia ini?
Cobalah pikirkan.

   Kita hidup didunia ini, tetapi kita seringkali berfikir kemasa depan dan kemasa lalu. Bahkan kita seringkali ingin mengubah hidup ini kesalah satu masa itu. Tetapi pernahkah kita berfikir untuk masa ini saja, hidup di saat ini saja, dan melupakan semua masa lalu dan masa depan?
Cobalah pikirkan.

   Kita adalah manusia yang emosional dan perasa. Ketika kita berkumpul dengan teman kita, kita akan merasakan datangnya kebahagiaan, tetapi kalau kita berkumpul dengan musuh kita, kita akan merasakan datanganya keburukan. Jika terkena masalah atau menjalani hidup yang kita anggap buruk kita pasti sering memakai perasaan kita. Tetapi apakah dengan menggunakan perasaan bisa menyelesaikan masalah yang ada? Bukankah masalah hanya bisa selesai kalau kita menyelesaikannya dengan cara yang benar walaupun merusak perasaan kita ataupun perasaan orang lain?
Cobalah pikirkan.

   Jika kita mempelajari sejarah. Kita akan menemukan bahwa setiap masalah yang ada akan selalu ada titik terang atau solusi yang datang. Terus mengapa kita selalu berfikir tentang masalah yang datang kalau kita sudah tau solusi pasti akan datang selanjutnya? Bukankah lebih baik kita melakukan sesuatu yang benar dan percaya dengan jalan yang tuhan berikan daripada memikirkan masalah yang akan kita dapatkan selanjutnya?
Cobalah pikirkan.

Senin, 16 Mei 2016

Lewati batas

  Setiap kita menjalani hidup kita pasti akan ada saja penghalang dan rintangan yang kita hadapi. Terkadang ketika kita ingin mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, selalu saja ada peraturan yang harus kita patuhi, selalu saja ada teman yang mengganggu keinginan kita, atau mungkin kita terkena penyakit sebelum keinginan kita dapatkan.

  Ketika kita mendapatkan permasalahan-permasalahan dalam hidup terkadang kita menjadi melemah dan membuat batas dalam diri kita dalam bergerak, berfikir, dan mengambil keputusan. Padahal jika ditelisik lebih lanjut ternyata dalam diri manusia sebenarnya tidak ada batas dalam menjalani hidup, manusia sebenarnya adalah makhluk hidup yang bebas dan tidak memiliki batas dalam dirinya. Yang membuat batas dalam diri kita adalah diri kita sendiri.

  Di dunia yang serba modern ini. Teknologi membuat manusia semakin malas dalam melakukan sesuatu. Segala perkejaan rumah tangga, tugas kuliah, perhitungan belanja semua diserahkan ke teknologi membuat pikiran kita menjadi buntu dan tidak kreatif lagi. Dalam berfikir kita juga hanya mengandalkan ilmu dari dosen, guru, ataupun guru besar tetapi tidak pernah mencarinya sendiri lewat perpus, kerabat dekat, internet, dsb.

  Dari beberapa faktor itu membuat diri kita terbatas. Kita membatasi diri kita sendiri karena efek dunia luar. Kita mengikuti peraturan sekolah padahal setiap harinya kita menganggap diri kita bisa lebih pintar dari guru yang mengajar kita. Setiap harinya kita diatur oleh sistem uang sehingga memaksa kita untuk kuliah agar mendapatkan pekerjaan yang menjamin hidup padahal sebenarnya kuliah belum tentu menjamin pekerjaan yang menguntukan. Setiap harinya kita sebelum tidur selalu bertanya-tanya: " apa sih gunanya uang? " tetapi dalam realita kita tetap saja gila uang.

  Pada kenyataan inilah kehidupan kita sekarang. Semakin hari kita semakin membatasi diri kita. Semakin hari kita semakin terkurung dengan yang namanya Society Trap yang membuat kita menjadi makhluk hidup yang hanya hidup demi mendapatkan uang kemudian mati. Kita terkurung pada sebuah system yang membatasi kata hati nurani dan akal sehat kita. Kita sekarang tidak lebih hanyalah sebuah mesin yang menghasilkan duit saja. Kita lupa diri kita adalah sebuah manusia yang bisa menjadi apapun yang kita inginkan.

  Semakin hari kita semakin takut dan takut menjalani hidup. Beberapa orang takut menjalani mimpinya karena dibatasi banyak faktor yang menghalang. Ada juga karena kita tidak berani melanggar peraturan yang ada. Sampai ketakutan yang terbesar yang membuat kita sangat terbatas adalah ketakutan akan kematian.

  Kehidupan seperti itu benar-benar limited/sedikit, kehidupan seperti itu sebenarnya bukanlah yang kita inginkan. Kita seharusnya bisa membuat sebuah kehidupan yang benar-benar bebas dan membahagiakan. Tanpa batas dan betul-betul merdeka. Kita seharusnya membuat sebuah kehidupan yang penuh keberanian, inspirasi, dan bebas. Sehingga anak-anak kita nanti kelak juga terkena imbas positif kehidupan kita.

  Jangan berusaha mengubah sistem yang ada didunia ini. Jangan juga memaksa orang untuk melewati batas dalam dirinya. Cukup mencoba dari diri kita sendiri saja. Kitalah negara itu, kitalah sistem itu. Manusialah yang menciptakan sistem dengan imajinasi mereka. Kitalah negara, sistem, dan kebudayaan yang ada. Maka buatlah sejarah bagi kehidupan kita lagi. Lebih baik mati langsung hangus daripada mati secara perlahan-lahan.
Lebih baik hidup sebentar tetapi benar-benar penuh keberanian dan sesuai keinginan kita, daripada hidup lama tetapi kita hanya mendiamkan mimpi dan keinginan kita selama ini.

" In the end it's not the years in your life that count. It's the life in your years " -abraham lincoln

Selasa, 05 April 2016

Video yang bisa membuat kalian berfikir

  Sudah lama saya tidak menulis tentang blog ini. Tetapi jujur saya ada alasan mengapa tidak menulisnya begitu lama. Alasan yang utama karena kesibukan saya yang cukup banyak. Tetapi ketauilah sebenarnya saya cukup banyak mencari hal selama ini sebagai ilmu saya menghadapi dunia nanti. Dan salah satu ilmu yang saya dapatkan dan ingin share kepada kalian adalah sebuah video yang bisa membuat kalian berfikir. Untuk saat ini saya hanya memberikan 2 video saja kepada kalian. Tetapi walaupun hanya 2 video, aku yakin 2 video ini akan membuat pikiran kalain lebih terbuka.
Baik mulai saja :
Note: Kalau tidak bisa bahasa inggris bisa mengaktifkan subtittle indonesianya di pilihan opsi.

Video 1


Video 2


Selamat menikmati :)

Senin, 25 Januari 2016

Tujuan Berperang


Perang adalah suatu hal yang bisa membuat penderitaan bagi manusia. Penderitaan yang disebabkan oleh perang bukan hanya merugikan negara yang diserang tetapi juga merugikan pihak yang menyerang, lingkungan, dan generasi selanjutnya. Dilihat dari pengamatan saya selama melihat peperangan yang saya lihat hanyalah kerugian dan kesedihan yang terjadi. Mungkin ada yang memenangi peperangan tetapi pada akhirnya yang kita lihat hanyalah kesedihan dimana-mana.

  Di zaman sekarang peperangan adalah sesuatu yang biasa terjadi. Jangankan atar negara berperang,  sekarang peperangan sudah menjadi lebih spesifik lagi, seperti perang antar suku, perang antar ormas, bahkan perang antar keluarga-pun sering terjadi. Seperti yang saya katakan sebelumnya, peperangan walaupun ada pihak yang menang bagi saya peperangan hanya membuat kerugian dan kesedihan saja.

  Tetapi bagi kalian yang bersedih dengan perang saya sarankan janganlah bersedih karena dengan adanya peperangan manusia akan tahu mana yang benar dan salah karena memang fungsi adanya perang adalah untuk memunculkan kebenaran. Dengan adanya perang masyarakat akan tahu pihak mana yang sebenarnya melakukan kebenaran dan pihak mana yang melakukan kesalahan. Orang yang berperang adalah orang yang berperan penting dalam memunculkan kebenaran itu. Karena tujuan berperang sebenarnya hanya memunculkan kebenaran saja selain itu tujuan yang lainnya hanya merusak dan membuat kesedihan.

  Akhir-akhir ini ada peperangan yang besar yang tidak bisa didamaikan dengan cara diplomasi, seperti ISIS dengan negara besar seperti: Amerika Serikat, Rusia, Iran, dsb. Peperangan besar ini kita tidak boleh kasihani. Kasihan dalam artian kita berusaha untuk mendamaikannya. Ketika memang sebuah peperangan tidak bisa dihentikan dengan diplomasi maka peperangan yang dilakukan dengan kekerasan memang harus dilakukan. Sekarang kalau kita lihat peperangan ISIS dengan negara besar sudah mulai terlihat memunculkan kebenarannya. Maka oleh karena itu, janganlah mengasihani peperangan. Dengan adanya peperangan malah membuat kebenaran itu muncul.

  Cara diplomasi dan damai memang adalah cara yang terbaik. Tetapi kalau memang salah satu pihak terlalu keras kepala, menolak cara diplomasi dan mengumumkan peperangan maka kita tidak bisa lagi menggunakan cara diplomasi dan damai lagi sampai pihak tersebut menyerah. Terpaksa kita harus menggunakan kekerasan untuk membuktikan kebenaran itu. Karena ketika cara diplomasi dan damai tidak bisa digunakan lagi dan peperangan harus terjadi maka peperangan yang keras harus terjadi, kalau tidak semua penduduk dunia akan lebih menderita lagi.

  " Ketika sebuah pohon sudah terlalu beracun sebanyak apapun kita berikan pupuk pohon itu akan tetap beracun. Jika pohon tetap berada disana, maka ia akan meracuni sekitarnya dan cara terbaik untuk membuat suasana menjadi tentram kembali adalah dengan mencabut pohon tersebut, memusnahkannya, dan menggantinya dengan pohon yang baru lagi "

Setuju?

Minggu, 24 Januari 2016

Hukum Rimba

  Ketika kita melihat perkembangan teknologi sekarang kita akan melihat perkembangan yang sangat pesat dan canggih. Berkat adanya teknologi dunia sekarang kehidupan di dunia menjadi lebih dipermudah dan lebih modern dari sebelumnya. Ada beberapa dampak positif yang sangat berdampak dengan adanya teknologi ini dan ada juga dampak negatifnya seperti: moral manusia yang semakin rendah, manusia yang semakin malas, masyarakat yang gampang terprovokasi, dsb. Dari semua hal negatif itu sebenarnya semua bisa dihilangkan ketika manusia memiliki dasar yang kuat dan kokoh. Tanpa berpegangan dengan dasar yang kuat, maka manusia akan jatuh dan gampang terpengengaruhi, seperti perkataan Peter Hamilton, " If you dont stand for something, you will fall for anything " ( jika kamu tidak berpegangan pada suatu hal, maka kamu akan jatuh untuk hal yang lainnya ).


  Apakah dasar yang aku maksud itu? Dasar yang kumaksud adalah dasar manusia dalam bermasyarakat, beragama, bergaul, menerima keadaan, sdb. Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan bisa hidup sendirian. Di zaman sekarang yang penuh dengan individualistis dan budaya konsumsi yang sangat kuat sangat memungkinkan adanya hukum rimba. Dimana hukum rimba menyatakan bahwa hanya orang yang terkuatlah yang akan selamat dari seleksi alam sedangkan orang yang lemah akan terinjak-injak. Dimana ketika hukum rimba berlaku maka hanya ada orang terkuat dan terlemah. Yang kuat akan menindas yang lemah dan yang lemah akan menuruti yang terkuat. Dengan adanya sifat individualistis dan budaya hodisme yang semakin menguat maka semakin kuatlah adanya hukum rimba ini dan jika diteruskan maka jarak antara yang kuat dan miskin akan semakin lebar dan dampak terburuknya adalah adanya penindasan dari kuat ke lemah.

  Situasi adanya hukum rimba sekarang ini sudah berlaku, bahkan sudah berlaku sebelum kita lahir, bahkan hukum rimba ini saya yakin sudah ada semenjak manusia itu ada. Karena semasih manusia memiliki pemikiran bahwa dialah yang paling hebat, dialah yang terpintar, dsb. Ketika manusia masih lebih memperdulikan dirinya sendiri daripada orang lain maka hukum rimba ini pasti ada.

  Saya disini tidak bisa membandingkan kuatnya hukum rimba di zaman dahulu atau di zaman sekarang. Tapi kita bisa berkaca dari pengalaman yang sebelumnya. Dengan adanya dampak efek negatif dari teknologi ini menyebabkan manusia semakin individualis dan konsumsioner. Tetapi kita bisa mengubahnya dengan memiliki dasar yang kuat. Dasar apa itu? Dasar yang membuat kita sadar bahwa kita adalah makhluk sosial dan tujuan kita adalah membantu sesama. Dengan adanya dasar ini saya yakin walaupun se-negatif apapun dampak teknologi atau se-negatif apapun dampak globalisasi, manusia akan terus saling bantu-membantu. Ketika manusia sudah saling bantu-membantu sebesar apapun masalah yang akan datang akan terselesaikan dengan baik.

  Manusia harus memiliki dasar. Dasar apapun yang kalian pilih dalam menjalani hidup usahakanlah menggunakan dasar yang membuat orang lain bahagia. Karena jika hidup kalian tidak digunakan untuk membantu orang lain, saya yakin kalian hanya membuang-buang waktu saja.
Terima Kasih. . .

Sabtu, 23 Januari 2016

Damai

Renungan :

  Kedamaian adalah salah satu tujuan yang diidam-idamkan manusia ketika ia menjalani kehidupan.
Banyak orang yang rela berkorban harta demi mengunjungi tempat yang sejuk dan indah demi mendapatkan kedamaian. Beberapa orang rela menyiksa dirinya bertapa agar mendapatkan kedamaian dan ketenangan diri dan dari semua hal yang dilakukan manusia selama hidupnya aku sangat yakin bahwa manusia memerlukan kedamaian dalam hidup.

  Ketika kita mengingat kata damai yang kita hanya lihat adalah hati yang tenang, jiwa yang tersenyum bahagia, dan sebagainya. Ketika dihadapkan dengan damai kita hanya bisa membayangkan sesuatu yang positif saja. Dimana dengan adanya kedamaian akan membawa suasana yang positif di dalam diri kita. Disatu sisi membuat diri kita positif disisi lain juga bisa berdampak positif juga terhadap lingkungan kita.

  Pada kenyataannya semua orang berdasar baik. Oleh karena itulah ketika manusia hidup ia selalu mencari kesenangan, kedamaian, dan kebenaran. Sampai saat ini saya tidak pernah melihat seseorang yang mencari sesuatu yang menurutnya tidak baik. Saya yakin manusia menjalani hidupnya sesuai dengan pilihannya yang ia suka bukan yang ia tidak suka. Dengan dasar kita yang memang baik ini lah saya yakin manusia tidak mungkin menjalani sesuatu yang buruk secara terus-menerus, pasti akan ada saat dimana manusia akan berbalik kesifat dasarnya yang baik.

  Dan inilah yang selama ini saya sadar bahwa kebutuhan yang diperlukan manusia sebenarnya adalah situasi yang damai dan membahagiakan. Saya sekarang menyadari bahwa seburuk-buruknya seseorang, seburuk-buruknya situasi yang terjadi, kebohongan, pembunuhan, dan hal-hal buruk lainnya bisa diatasi jika berakhir damai. Kalaupun situasi masih memburuk, manusia pasti menginginkan kedamaian dan akan terus memaksa agar kedamaian terjadi. Bagi saya ini adalah dikarenakan sifat dasar manusia yang memang baik. Manusia memang makhluk hidup yang menginginkan kedamaian, kesenangan, dan kebenaran.

  Jika sekarang kita lihat, ribuan orang berseteru, bertengkar bahkan saling membunuh satu sama lain. Kedamaian dalam hati mereka seperti terhalang egonya sendiri yang merusak. Begitu juga pemimpin. Banyak pemimpin yang hanya mementingkan keinginan politiknya saja dan melupakan dasarnya yang baik. Sehingga keputusan yang diambilnya hanya menyesengsarakan rakyat.

  Dasar manusia adalah baik. Ketika manusia melakukan kesalahan ia pasti mengingat tentang dasarnya yang baik. Tetapi aku sering menyayangkan mereka yang membohongi kata hatinya dan terus saja berbuat negatif dan merugikan banyak orang, tetapi bagi kalian yang melihat orang seperti itu, jangan ganggu dia. Karena ketika kita menganggunya akan hanya memperkeras sifat keras kepalanya. Cara terbaik untuk mengalahkan sifat keras kepalanya adalah dengan membiarkan dirinya berseteru dengan dirinya sendiri. Sedangkan kita sebagai manusia cukup berbuat yang baik-baik saja.

  Dasar manusia adalah baik. Menginginkan kedamaian, ketenangan, dan kebenaran. Bagi kalian yang ingin hidup bahagia, cukup mengikuti dasar kalian sebagai manusia saja. Bagiku itu sangat gampang. Karena diri kita sendiri adalah teman terbaik di dunia ini, ia adalah teman yang kita mengerti penuh tentang kelebihan dan kekurangannya. Maka cobalah untuk merenung sedikit demi sedikit tentang dirimu, cobalah mengerti tentang dasar dalam dirimu.

  Ketika manusia benar-benar membantu sama lain, ketika rakyat sejahtera, dan ketika dunia ini sudah kembali kesifat dasarnya yang damai saya yakin manusia akan menjadi baik seperti sedia kalanya. Dasar manusia adalah baik. Renungkanlah