Rabu, 01 Juli 2015

Kemerataan bukan KEMAJUAN

   Tadi, tepatnya hari ini saya membaca ulang tulisan-tulisan yang saya buat selama SMA, saya membacanya secara tidak sengaja disaat saya membersihkan kamar saya. Saya membaca tulisan itu kembali, dan menyimaknya secara perlahan-lahan. Tulisannya bermacam-macam, ada yang berisikan tentang curhatan saya, ada yang berisikan catatan tentang quotes, sampai sinopsis novel yang pernah saya buat saat masih menginjak masa putih abu-abu. Dan diantara itu semua ada suatu quotes yang menyentuh saya, dan itu adalah quotes dari B.J Habibie dimana quotes itu berbunyi : " Sekarang bukan lagi ngomongin pertumbuhan tapi pemerataan ". Saya memerhatikan lagi quotes itu sekali lagi, memandangnya dengan teliti dan seksama. Setelah selesai dan puas saya pun melanjutkan membaca catatan saya yang lain. Tetapi entah mengapa quotes itu sungguh mengena dalam perasaan saya. Sayapun memutuskan untuk memikirkan quotes itu dan memutuskan untuk menulis pemikiran saya di blog ini :)


quotes B.J Habibie


    Saya bukanlah orang yang pintar dalam hal perhukuman dan sosial, tetapi saya berani bilang bahwa Indonesia sekarang terlalu memikirkan pertumbuhan dibandingkan pemerataannya, sehingga banyak keungan negara/APBD yang tercecer secara sia-sia, banyak dana yang digunakan untuk hal yang sia-sia dan tidak berguna, dana yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan bersama malah digunakan untuk berfoya-foya oleh petinggi kita, dana lainnya malah tidak kena sasaran yang pas dan malah dananya berlari untuk para konglomerat diluar sana, beberapa dana lainnya malah digunakan untuk mendirikan gedung-gedung tinggi yang tidak berguna bukannya untuk membangun sekolah, jalan, dll. Sehingga kalau kita lihat kebijakan pemerintah sekarang seakan-akan tidak tepat sasaran, dan malah tidak ada gunanya sama sekali.

    Ditempat saya, Di Bali, kalau anda pernah bermain kesini, anda akan melihat betapa banyaknya hotel didaerah kotanya. Hotel ada dimana-mana, disamping pesisir pantai, di samping mall, bahkan sampai diplosok-plosok gang yang sangat sempit. Dimana kian hari kian bertambah saja deretan bangunan ini, mereka layaknya jamur yang terus beranak dimana-mana dan tidak pernah berhenti. Ada oknum yang sudah berusaha untuk menghentikannya baik dalam bentuk kritikan sampai demo, tetapi pemerintah tetap saja cuek dan memalingkan mukanya dari kenyataan. Sehingga bangunan ini terus saja berkembang biak dimana-mana dan membuat tempat tinggalku ini semakin sumpek saja. Terkadang saya sebel juga keadaan ini.

  Saya tau Indonesia masih didikte sebagai negara berkembang dari dahulu. Dari semasih saya SD juga keadaannya masih seperti ini, dimana Indonesia masih dikatakan " Negara berkembang ". Buku-buku sejarah juga masih menulisnya seperti itu, dan saya tahu sekarang Indonesia lagi berjuang untuk merubah kata itu menjadi Negara Maju. Tetapi untuk apa kita menjadi Negara Maju kalau dalam mendapatkannya kita harus mengorbankan budaya kita, membuat kemiskinan semakin merajalela, dan membiarkan orang menderita? Oleh karena itu kita memerlukan pemerataan ini, bukan hanya untuk saya, tetapi untuk kita semua, karena ketika kita sudah sejahtera dan rakyat sudah nyaman dengan pemerintahannya, maka otomatis mereka akan berusaha membangun negara ini menjadi lebih baik dan lebih maju dari sebelumnya..
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar