Dua
hari lalu saya mengajak makan teman-teman saya untuk makan bersama disalah satu
tempat makan. Saya mengajak mereka makan bersama demi kebersamaan belaka.
Awalnya saya menebak bahwa teman-teman saya ini bakal mengasyikan, seru dan
bakal rame kalau diajak makan rame, saya bias menebaknya karena temanku ini
merupakan teman gugusku waktu ospek universitas dan mereka semua mengasyikan.
Tetapi
kenyataan ternyata sangat berbeda. Waktu aku sudah berkumpul dengan temanku
ini, mereka focus bermain dengan gadgetnya, mereka memang berbicara, tetapi itu
sambil menatap gadgetnya masing-masing. Kalau satu orang yang melakukan hal ini
saya masih toleransi, tetapi kalau hamper semua teman-temanku ini main gadget,
wah! Saya langsung bt dah. Jujur sebenarnya saya orang yang tidak suka dengan
orang yang bermain gadget kalau sedang kumpul-kumpul seperti ini. Mereka
seakan-akan tidak punya waktu lain untuk bermain gadget, seakan-akan gadget itu
kebutuhan primer-nya. Karena bt
saya-pun mengobrol sendiri dengan teman saya yang tidak bermain gadget. Dan
pada akhirnya teman-temanku yang bermain gadget itu ngobrol dengan temannya
juga yang bermain gadget juga. Topiknya membahas tentang artis, atau
berita-berita di internet. Dan pada akhirnya semua teman-temanku ini membahas topic
yang berbeda-beda, ngomongnya pisah-pisah. Ah!. Udah gitu ada yang masih main
gadget juga, double bt.
Dari
sana saya menyimpulkan manusia sekarang semakin egois saja saya lihat, semakin individualistic.
Maunya sendiri saja.
Tadi
waktu saya berkendara motor juga saya melihat banyak sekali pengendara motor
abal-abalan yang berani menerobos lampu merah dengan berani. Pengemudi motor
didepannya yang sudah terlanjur berjalanpun langsung rem mendadak dan mencemooh
pengemudi abal-abalan tersebut. Kejadian seperti ini bukan hanya terjadi tadi,
2 hari lalu juga, 3 hari lalu juga saya melihat pemandangan yang sama. Entah
apa yang dipikirkannya sampai berani menerobos dengan berani lampu merah, cepat
sih boleh, tetapi mengapa sampai berani mempertaruhkan nyawa dan merugikan
orang lain?
Saya
juga membaca banyak artikel hari-hari ini, artikel tentang kehidupan anak kos
dan kehidupan masa kuliah. Dan ketika saya membacanya yang saya baca hanya
berisikan kritikan tentang mahasiswa sekarang yang semakin individualistis dan
hedonis. Saya baca bahwa mahasiswa sekarang semakin malas dan lupa hakikat
dirinya sebagai mahasiswa. Mahasiswa sekarang semakin kehilangan rasa
idealismenya dan semakin terikat dengan peraturan kuliah dalam bentuk sks yang
mengekang kreatifitas mahasiswanya. Mahasiswa semakin tidak peduli dengan
kehidupan disekitarnya dan lebih tertarik bermain dengan gadgetnya sendiri
sambil menghayal.
Sebenarnya
saya kepinginnya membahas sesuatu yang positif di blog ini, tapi ah! Biarlah..
saya lagi bosan membahas sesuatu yang positif hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar