Kamis, 19 November 2015

Firasat Buruk

  Saya akhir-akhir ini menjadi sutradara dalam kegiatan lomba tingkat fakultas. Judul teater saya adalah manusia tanah dan langit, dimana diteater ini saya memberi makna ke penonton bahwa yang membuat 

Indonesia ini hancur adalah karena orang dizaman sekarang yang gampang berubah pemikiran, gampang berubah prinsip yang membuat manusia menjadi gampang dihasut dan diadu domba.

   Makna yang kutulis di teaterku ini sangat mendalam bagiku. Entah mengapa maknanya seperti masuk kedalam hatiku dan membuatku terkadang sangat negatif dengan masa depan Indonesia. Aku takut dengan masa depan Indonesia dikarenakan teaterku membahas tentang masa depan Indonesia yang kubuat menjadi hancur, air langka, tidak ada tumbuhan yang tumbuh, dan negara kita menjadi budak negara adi kuasa dan aku kait-kaitkan dengan manusia tanah dan langit dimana manusia tanah dan langit ini adalah dewa dan penghancurnya.

    Ketika aku mengingat isi teaterku itu aku jadi merasakan Indonesia itu seperti apa di masa depan. Aku merasa ketakutan karena kita dari tahun ke tahun seperti tidak ada perkembangan. Negeri ini seperti tidak ada jiwanya sama sekali. Tidak adalagi jiwa Nasionalisme yang diajarkan Sukarno lagi. Aku merasakan kekeringan yang sangat menyakitkan. Entah mengapa, aku merasa seperti orang yang sangat kritis hari ini tentang dunia.

    Apakah Indonesia ini akan berakhir buruk? Mungkin iya. Mungkin tidak. Aku serasa bingung ketika memikirkannya. Kapitalisme sekarang seperti jamur. Menghancurkan moral manusia. Manusia menjadi lebih berpaham materi (uang, keuntungan, dan seks) daripada non-materi (agama, spiritual, dan moral). Negeri kita kena dampaknya jadinya. Semua seperti telah aku bisa prediksi kemana arahnya. Aku merasa semuanya menjadi ke arah negatif. Ah! aku mikir apa ya malam ini? haha.. Entahlah! firasatku sangat kuat hari ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar